Kemari kamis aku mendapat tugas dari guru bahasa inggrisku Mr.Ajip untuk membuat ANNOUNCEMENT. Boleh mengambil dari majalah, koran maupun internet akan tetapi pengumuman itu dikeluarkan minimal satu minggu kemarin. dan kebetulan di SMAN11SURABAYA akan diadakan SIM kolektif bagi siswa yang ingin mengurus SIM yaitu SIM C. jadi, di blog ini aku membuat Announcement yang ada di sekolah yang saya artikan dalam bahasa inggris:)
SIM COLLECTIVE
SIM registration collective opened from 13 January to 26 January 2013. open for two weeks, any break in the first and second sekertarian osis. past the specified date is not acceptable.
Terms and Conditions:
1 original ID card and its photocopy 2 pieces
2 original student card and its photocopy 2 pieces
3 17 years old
4 sim collective cost Rp 300,000 (including cash and consumption practices)
5 out surabaya ID not permitted
contact person
- Falda kumala ipa XI 4
- Alifa kurnia ipa XI 4
- Mutmainah farida ipa XI 3
Sabda Rasulullah saw :
“Jika manusia itu tahu kemuliaan kemuliaan yang tersimpan pada Adzan
& Iqamah dan shaf pertama (dlm shalat), dan mereka tak bisa
mendapatkannya kecuali dengan harus diundi (bukan judi tentunya), maka
mereka akan melakukan perundian untuk mendapatkannya, dan apabila mereka
mengetahui apa yang tersimpan pada Tahjir (mendatangi shalat dhuhur
saat panas terik), maka mereka akan berlomba2 melakukannya, dan jika
mereka mengetahui apa yang tersimpan pada shalat isya dan shalat subuh
(berjamaah), maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak”
(Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Menerbitkan matahari di
permukaan bumi dan selalu dalam keadaan terbit berpindah dari tempat ke
tempat lain. Terbit di wilayah ini dan terus terbit ke wilayah yang
lebih Barat dan matahari terus terbit sepanjang waktu dan zaman. Akan
tetapi di satu tempat matahari akan terbit dan akan terbenam menunjukkan
kehidupan manusia yang akan hidup dan pasti akan wafat. Tiadalah
matahari itu terbit dari kegelapan terkecuali sudah muncul kepastian ia
akan terbenam. Berbeda dengan Sang Yang Maha Memiliki matahari, Yang
Maha Menerbitkan matahari selalu terbit dan berputar di permukaan bumi
dan bumi berputar yang menyebabkan matahari itu sebenarnya terus dalam
keadaan terbit, berpindah dari tempat ke tempat. Menunjukkan dan
melambangkan Raja Alam Semesta yang selalu terbit tiada pernah terbenam
sepanjang waktu dan zaman.
Berbeda dengan manusia yang terikat dengan tempatnya. Maka ia tidak
akan pernah menemukan matahari selalu terbit karena berada di tempatnya.
Demikian juga kehidupan kita yang tidak bisa mengikuti satu generasi
pada generasi lainnya.
Maha Suci Allah Swt Yang Maha Menerbitkan Cahaya Tauhid di dalam
jiwa, Kasih Sayang dan Pengampunan dan Keridhoan Allah yang terbit
dengan kalimat tauhid “Laailahailallah Muhammad Rasulullah Saw” yang
kalimat itu membawa terbitnya berjuta matahari keridhoan Illahi.
Matahari kemuliaan shalat, cahaya kemuliaan puasa, cahaya kemuliaan
zakat, cahaya kemuliaan shadaqah, kemuliaan birrul walidain dan
kemuliaan – kemuliaan lainnya. Yang kesemuanya itu merupakan matahari
yang abadi, yang akan menerangimu ketika kau menghadap Rabbul Alamin.
Sebagaimana di firmankan oleh Allah “yauma laa yukhzillaahunnabiy
walladziina amanuu ma’ahuu nuuruhum yas’a baina aidiihim wa bi
aimaanihim” (hari dimana Allah tidak akan mengecewakan Sang Nabi saw dan
orang – orang yang bersama Sang Nabi saw dan cahaya mereka berada
mengitari mereka di kanan kiri dan seluruh mereka, terang – benderang
dengan cahaya yang bukan matahari karena matahari akan menemui terbenam
di yaumal qiyamah).
Dan matahari ibadah, matahari ketaatan kepada Rabb tidak akan pernah
padam karena itu adalah cahaya keridhoan Allah. Hadirin, dan cahaya itu
akan menerangi mereka bersama sirajan muniira Sayyidina Muhammad Saw.
Rabbiy pastikan kami selalu mendapatkan matahari hidayah. Ya Rahman Ya
Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, jika ada diantara hadirin yang masih
belum bakti pada ibunya pastikan mulai malam ini ia tidak akan lagi
menyakiti ibu dan ayahnya. Ya Rabb cabut seluruh perbuatan buruk kami
terhadap ibunda kami jika ada diantara kami ada yang memperbuatnya,
cabut perbuatan tidak sopan kami terhadap ayah kami jika ada diantara
kami yang masih memperbuatnya. Jadikan malam ini malam terbitnya cahaya
birrul walidain kepada semua kami yang hadir Ya Rabb..
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Selanjutnya hadits minggu lalu yang belum kita lanjutkan adalah 3 hal
yang tersisa dari 7 orang yang dinaungi oleh Allah Swt di hari tiada
naungan kecuali naungan Allah. 7 hal, pertama imam yang adil, kedua
pemuda yang tumbuh dengan ketaatan pada Allah, ketiga orang yang hatinya
terikat selalu dengan masjid, keempat orang yang saling menyayangi
karena Allah dan itu sudah kita bahas.
Yang kelima adalah pria yang diajak berzina oleh seorang wanita yang
indah wajahnya dan mempunyai harta dan jabatan, ia menjawab “inniy
akhafullah” (sesungguhnya aku takut pada Allah). Hadits ini Al Imam Ibn
Hajar Al Asqalani didalam Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari
menjelaskan ini bukan khusus untuk pria tapi juga untuk wanita yang
diajak berzina oleh pria yang memiliki jabatan dan harta. Orang yang
diajak berzina lalu ia menolaknya dengan ucapan “inniy akhafullah” atau
dengan bahasanya masing – masing “sungguh aku takut dan risau kepada
Allah”. Orang yang menjawab ini kepada orang yang mengajak berzina,
tidak dilupakan kalimat yang terucap dari bibir dan hatinya, Allah
naungi ia di yaumal qiyamah di hari tiada naungan selain naungan Allah.
Hadirin – hadirat diriwayatkan didalam Mukasyafah Al Qulub yang juga
riwayatnya teriwayatkan didalam Shahih Bukhari secara ringkas. Ketika
seorang wanita tidak mempunyai kemampuan untuk menafkahi anak – anaknya
sehingga ia terjebak kepada kebutuhan dan ia mengetuk pintu seorang
penguasa. Seorang kaya – raya dan seorang kaya – raya membuka pintu “apa
niatmu wahai wanita?” wanita itu berkata “aku butuh uang untuk anak –
anakku” maka orang kaya itu berkata “kalau kau butuh uang padaku maka
boleh saja tapi aku mau berzina denganmu dan berkumpul denganmu.
Kuberikan apa yang kau mau”. Wanita itu menolak dan pulang, sampai
dirumah melihat anaknya yang lapar. Minta kesana – kemari tidak ada yang
memberi dan akhirnya ia putus asa dan kembali. Kembali kepada pria itu
dan berkata “ya sudah kalau begitu, aku pasrah saja”. Pria itu berkata
“aku akan bantu kau dengan lebih yang kau minta”. Tapi ketika ia sudah
didekati oleh pria itu, bergetarlah wanita ini dengan gemetar yang
dahsyat. “Kenapa kau ini”, kata pria itu. Wanita itu berkata “aku takut
pada Allah”. Ucapan itu menggetarkan jiwa sang pria yang kaya – raya ini
karena keluar dari hati yang penuh iman. Kalau hati yang penuh iman kau
berucap menggetarkan orang lain. Maka wanita yang tidak berdaya dan
miskin berkata “aku takut pada Allah”. Pria kaya ituberkata “kau ini
sudah miskin, cobaanmu berat, sudah sulit hari – harimu, mau menjual
dirimu tidak mau karena takut pada Allah. Sedangkan aku diberi
kenikmatan yang banyak oleh Allah, aku mestinya lebih takut dan risau
daripada engkau. Sudah ini uang aku berikan kau pulang dan aku taubat
pada Allah”. Ini riwayat Shahih Bukhari.
Dalam riwayat lainnya Kitab Mukasyafah Al Qulub oleh Imam Al Ghazali,
ketika seorang pria senang dengan seorang wanita. Ingin dekat dengannya
dan ingin lebih dari itu. Diikutilah kemana wanita ini pergi. Sewaktu –
waktu wanita ini ingin pergi ke tempat yang jauh (kalau zaman dahulu
namanya kafilah) kalau sekarang pakai bus atau kereta api atau pesawat
atau kapal laut. Ini dengan kafilah (rombongan), wanita ini ikut ia juga
ikut. Satu malam sepi, banyak orang sudah tidur. Perempuan ini belum
tidur, didekati olehnya. Kenalan, mulai hal yang lebih wanita itu
berkata “sebentar – sebentar saudaraku sebelum kita teruskan kemauan
kita”, kata sang wanita “lihat dulu apa semua orang sudah tidur”. Pria
dengan senangnya kesana – kemari “semua sudah tidur”. Wanita berkata
“apa ada yang melihat kita?”, “tidak ada yang melihat, semuanya sudah
tidur”. Wanita itu berkata “apakah Allah tidur?”, pria itu kaget dan ia
berkata “Allah tidak tidur”. Lalu wanita itu berkata “apakah Allah tidak
melihat?”, pria semakin terdesak dan ia menjawab “Allah melihat”, “lalu
kau mau terus berbuat dan Allah melihatmu?”. Pria itu menangis dan
berkata “aku bertaubat pada Allah Swt”. Berapa minggu kemudian terdengar
kabar oleh sang wanita bahwa pria itu wafat. Iamimpi didalam tidurnya
jumpa dengan pria itu didalam kenikmatan. “Engkaukah pria yang jumpa di
malam itu? hampir saja kita berbuat dosa dan tidak jadi”, “iya betul”.
“Koq sekarang kau begitu mulanya setelah kau wafat?”, ia berkata “terima
kasih wahai wanita yang sejak kau menegurku itu, aku bertaubat pada
Allah dan Allah membimbingku pada kemuliaan”. Hadirin – hadirat,
demikian indahnya taubat dan demikian Allah menaungi mereka.
Yang keenam adalah orang yang bershadaqah dengan sembunyi – sembunyi,
kata Rasul saw sampai tangan kanannya memberi dan tangan kirinya tidak
tahu. Maksudnya adalah ketika ia memberi itu sangat tersembunyi.
Bagaimana contohnya? Contohnya ada orang fuqara berdagang (orang miskin /
orang susah yang berdagang). Ini berapa harganya? misalnya Rp.
10.000,-. Tahu kita ini harganya Rp. 8.000,- bayarkan Rp. 10.000,-,
kalau saya tawar harganya Rp. 8.000,- pasti diberi karena memang
harganya Rp. 8.000,- misalnya. Ia langsung beli tanpa menawar. Maksudnya
shadaqah untuk si penjual. Ini yang disedekahi pun tidak tahu bahwa ia
disedekahi. Sang penjual tahunya ini orang tidak menawar langsung
membeli, padahal sebenarnya ia mau bershadaqah. Ini jangankan orang lain
tahu, namun bahkan yang disedekahi pun tidak tahu kalau ia sedang
disedekahi. Orang yang seperti ini dinaungi oleh Allah Swt di hari tidak
ada naungan kecuali naungan Allah Swt.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika salah seorang yang
mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bershadaqah sembunyi – sembunyi.
Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar dalam 1 tahun.
Kerja khusus untuk bershadaqah tapi sembunyi – sembunyi. Sudah
terkumpul, pergi keluar malam hari. Dilihat ada seorang wanita tidur di
jalanan. “Wah ini orang susah”, kasih uang ia menutup wajahnya
memberikan bungkusan uang itu dan lari supaya tidak diketahui wajahnya.
Pagi hari gempar di kampung. Ada pelacur diberi shadaqah oleh orang
sembunyi – sembunyi. Ia berkata “Subhanallah!! Salah beri, aku kira
wanita susah ternyata pelacur”, “Ya Rabb aku setahun mengumpulkan uang
untuk dapat pahala shadaqah yang sembunyi – sembunyi ternyata uangku
untuk pelacur”.
Tapi ia tidak putus asa, ia kumpulkan lagi uang sampai setahun yang
jumlahnya sekian ribu dinar. Sekarang aku tidak mau tertipu, pilih –
pilih dulu. Dilihatnya orang sedang duduk diam saja di satu tempat yang
gelap. “ini pasti orang susah”, diberi padanya lalu lari. Paginya gempar
lagi, pencuri sedang ingin mencuri mendapat uang shadaqah dengan jumlah
uang yang besar. “Ya Rabb 2 tahun aku bekerja khusus untuk memberi
nafkah orang yang susah dengan sembunyi – sembunyi. Tahun pertama
pelacur, tahun kedua pencuri”.
Ia tidak jera, kumpulkan lagi sampai 1 tahun. “Ya Rabb ini yang
terakhir, kalau sudah masih lagi sampai shadaqah bukan kepada mustahiq,
selesai Ya Rabb aku tidak mampu lagi”. Dia lihat orangtua tengah malam
jalan sendiri dengan tongkatnya tertatih – tatih. “Wah ini orang yang
pasti berhak, malam – malam begini orangtua jalan malam – malam dengan
tongkat pasti orang susah”. Dilemparnya uang itu “ini untukmu” dan ia
pun pergi. Pagi hari gempar lagi kampung, “ada kabar apa?” orang paling
kaya dan paling kikir dapat uang semalam oleh orang yang shadaqah
sembunyi – sembunyi. “Ya Rabb yang pertama pelacur, yang kedua pencuri,
yang ketiga orang paling kaya dan paling kikir di kampungnya. Ya Rabb
apa arti dari perbuatanku?”.
Ia pun diam, sekian tahun kemudian… 20 tahun kemudian, Allah Swt
sampaikan kabar padanya ada dua orang ulama besar adik kakak. Muridnya
puluhan ribu dan ia termasuk orang yang asyik dengan ulama itu. Ini
ulama adik kakak dua – duanya orang yang sangat luar biasa ilmunya luas,
pengikutnya puluhan ribu. Ia berkata “Subhanallah!! ini ulama adik
kakak siapa ayahnya?”. Kasak – kusuk tanya kesana – kemari ternyata 2
orang anak itu adalah ibunya seorang pelacur dulu tapi tengah malam ada
yang memberi shadaqah sembunyi – sembunyi. Ibunya itu melacur untuk
nafkah anaknya maka ia taubat dari pelacurannya dan ia sekolahkan kedua
anaknya dengan hartanya itu. Allah jadikan dengan harta itu anak ini
jadi orang baik menjadi ulama besar dan pahalanya kembali padanya.
Airmatanya mengalir, ternyata yang kuberikan 20 tahun yang lalu Allah
menjadikannya berlipat ganda sampai muncul 2 orang ulama shalih sampai
puluhan ribu orang yang beribadah mengikuti ilmunya dan pahalanya untuk
dia. Ini keikhlasan seseorang.
Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali shalih wafat.
Masya Allah ratusan ribu yang mengantar jenazahnya. Siapa orang itu?
Orang itu dulu pencuri, saat ia sedang mencuri ia berdoa kepada Allah
“Ya Rabb beri aku keluhuran kalau aku dapat rizqi malam ini aku taubat”.
Ada yang melemparinya uang lantas ia bertaubat ia bershadaqah, ia masuk
ibadah dan ia tidak keluar dari tempat ibadahnya sampai Allah angkat ia
menjadi orang yang shalih.
Lantas ia (orang ygersedekah yg terharu atas dua kabar itu berkata)
berdoa “Ya Rabb tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orangtua yang
paling kaya dan kikir di kampung kami”. “oo orang itu sudah wafat tapi
ia pindah ke tempat lain berwasiat mengirimkan seluruh hartanya untuk
membangun Baitul Maal bagi para anak yatim sampai sekarang itu hartanya
masih makmur”. Kenapa? gara – gara dia malu tengah malam katanya, dia yg
kaya kikir, tengah malam ada yang sedekahi. Dia berkata “ini orang
sedekah padaku, sementara aku tidak pernah shadaqah. Aku nafkahkan
seluruh hartaku dan harta ini untuk baitul maal” dan untungnya terus
berlipat ganda sampai 20 tahun tidak berhenti. Ini pelipatgandakan di
dunia dan pahalanya di hari kiamat dinaungi oleh Allah Swt.
Yang ketujuh adalah pria yang mengingat Nama Allah, pria yang
menyebut Nama Allah maka mengalirlah airmatanya. Entah karena rindu,
entah karena doa, entah karena harapan, entah karena haru, entah karena
risau akan dosa, entah karena besarnya harapan ingin masuk surga tapi
ketika ia menyebut dan mengingat Nama Allah mengalir airmatany. Ternyata
tetesan airmata dari perasaan seperti ini dilihat oleh Yang Maha
Melihat dan membuat ia di nanungi oleh Allah di saat tidak ada naungan
kecuali naungan Allah Swt. 7 kelompok diantaranya kelompok ini, kita
berharap berada dikelompok yang ketujuh. Kelompok yang selalu mengingat
Allah mengalir airmatanya.
Ini hadirin – hadirat hadits yang kita baca belum sempat kita
jelaskan, waktu kita sempit. Kita bermunajat kepada Allah Swt dan
sebelumnya saya ingin menyampaikan pertanyaan tentang orang yang
melakukan pengobatan dengan menggunakan air dari 7 sumur, apakah itu
syirik? Hadirin, hal itu sunnah, jadi jangan dikatakan syirik. Orang
zaman sekarang tidak tahu hukum bicara syirik.
Mandi dengan 7 sumur diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari, Rasul saw
saat sakit beliau minta air dari 7 qirbah (7 wadah air yang berbeda). Al
Imam Ibn Hajar Al Asqalani didalam Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari
menjelaskan bahwa riwayat ini menunjukkan bolehnya berobat dari 7 sumber
air yang berbeda, Imam Ibn Hajar dalam Fathulk Baari juga menukil
riwayat Imam Ath-Thabrani bahwa Rasul saw minta air pengobatan dari 7
sumur yang berbeda. Jadi hal itu bukan hal yang sesat justru itu sunnah
Nabi Muhammad Saw. Zaman sekarang banyak hal – hal yang sunnah karena
tidak dipahami sebagian saudara kita dibilang bid’ah. Sampai ziarah saja
kepada Rasul saw dipersulit sampai orang tidak boleh berdoa menghadap
ke makamnya Rasul saw. Apa salahnya makam Rasul? Kalau doa menghadap
kandang kuda tidak dilarang, kenapa menghadap makam Rasul saw dilarang?
Naudzubillah dari pelarangan seperti. Semoga Allah membenahi aqidah,
khususnya di bumi Jakarta dan diseluruh wilayah muslimin.
Kita bermunajat kepada Allah, Rabbiy untuk saudara – saudara kami di
Palestina. Mereka yang telah wafat, limpahkan kemuliaan syuhada bagi
mereka bersama para syuhada di yaumal qiyamah. Mereka yang terkena
musibah gantikan dengan keluasan rizqi di dunia dan di akhirat dan
seluruh muslimin di wilayah Poso, Khasmir, Irian Jaya dan seluruh
wilayah barat dan timur yang tertindas pecah – belahkan Rabbiy persatuan
musuh – musuh Islam, persatukan muslimin- muslimat. Benahi aqidah kami,
benahi masjidil aqsa, benahi baitul maqdis, benahi Makkah dan Madinah
Al Munawwarah dari aqidah – aqidah yang tidak benar. Ya Rahman Ya Rahim
Ya Dzaljalali wal ikram bangkitkan para pecinta Nabi Muhammad Saw di
bumi Jakarta dan di seluruh wilayah muslimin.
Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am kami bermunajat
untuk diri kami danuntuk ayahbunda kami dan untuk seluruh muslimin
muslimat. Ya Allah Ya Dzaljalali wal ikram, inilah kami mengadukan dosa –
dosa kami, kesalahan kami pada rumahtangga, pada ayahbunda, pada
tetangga, anak istri, suami. Rabbiy maafkanlah dan benahilah keadaan
kami. Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal in’am kami telah
diajari oleh Nabi kami Muhammad Saw untuk mendoakan orang – orang yang
pernah kami caci bahwa Rasul saw pernah berdoa “allahumma ayyumal mukmin
sababtuhu fa ja’al dzalika lahu gurbatan ilaika yaumal-qiyamah (wahai
Allah jika da di antara orang mukmin atau orang Islam yang sempat kucaci
maka jadikan itu pahala dan kedekatan kepada-Mu di hari kiamat). Rabbiy
kami berdoa dengan doa Nabi-Mu Muhammad Saw. Jangan jadikan lidah kami,
lidah yang mencaci. Jadikan lidah kami lidah yang asyik memuji-Mu Ya
Allah Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli wal
in’am, inilah kami hamba penuh dosa, inilah kami penuh kesalahan, inilah
kami penuh kekurangan dalam menjalankan syari’ah dan perintah –
perintahMu dan kamis elalu terjebak dalam larangan – laranganMu. Kami
mengadukan kehadirat-Mu Rabbiy, kami mengadukan kepada Yang Maha Dekat
kami mengadukan pada Yang Maha Mendengar.
Ya Rahman Ya Rahim wahai Yang Maha Mendengar getaran jiwa kami, wahai
Yang Maha Mendengar kesedihan kami atas perbuatan dosa kami, wahai Yang
Maha Melihat hati yang terharu dan terpanggil untuk taubat namun masih
belum berani melakukannya. Ya Rahman Ya Rahim Kau melihat dosa – dosa
kami, Kau melihat kesalahan kami, dan Kau Rabbiy yang menawarkan
pengampunan maka ampunilah kami Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzaththauli
wal in’am Ya Rahman Ya Rahim Kau melihat perbuatan dosa kami yang tidak
mampu kami hindari, yang tidak mampu kami mundur dan mulai
meninggalkannya atau perbuatan perintah-Mu yang belum mampu kami
melakukannya. Kau melihat kami tidak mampu Rabbiy maka berikan kami
kekuatan. Terbitkan matahari hidayah pada kami Rabbiy dengan terang –
benderang, kami yang telah dalam ketaatan tambahkan ketaatannya. Yang
dalam kehinaan angkat dalam kemuliaan, tambahkan kemuliaan diatas
kemuliaan. Ya Rahman Ya Rahim diantara kami yang mempunyai permasalahan
dalam rumah tanggganya, permasalahn didalam kehidupannya, didalam
sekolahnya, didalam pekerjaannya dan dari segala kesuliatannya angkat
segala kesulitan kami dan gantikan dengan kebahagiaan. Wahai Yang Maha
Melimpahkan Kebahagiaan siang dan malam tanpa pernah bosan.
Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram pastikan seluruh wajah ini
tidak pernah melihat api neraka, pastikan seluruh kami semua yang hadir
disini dan yang mendengar dilimpahi rahmat dan keberkahan. Ya
Dzaljalali wal ikram
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah…
Hadirin – hadirat, sekaligus mohon doa dan kita ucapkan juga terima
kasih untuk RASfm dan seluruh radio yang meliput kita mohon doanya
karena kita telah meresmikan pesantren khusus untuk santri dan
santriwati dari Irian Barat, di wilayah Nanggewer, Sentul Jawa Barat
dengan nama “Darul Rasul”. Pesantren ini adalah dari perjuangan KH.
Ahmad Baihaqi bersama Majelis Rasulullah yang selama ini masih di
kediaman beliau di Manggarai. Tapi kita sudah meletakkan batu pertama di
wilayah Nanggewer, Sentul diberi nama “Darul Rasul”. Inilah pesantern
kita, pesantren Majelis Rasulullah Saw yang dikhususkan untuk santri
dari Irian Barat dan pimpinan umumnya adalah saya sendiri dan penanggung
jawabnya adalah KH. Ahmad Baihaqi. Dan demikian mohon doanya agar
pesantren ini segera tegak dan terus kita mengambil santri dari Papua,
Irian Barat dan menegakkan bendera dakwah Nabi Muhammad Saw di wilayah
Irian Barat dan sekitarnya. Amin Allahumma Amin. Kita ucapkan fatihah
untuk tegaknya pesantren mulia ini, semoga Allah Swt melimpahkan
keberkahan. Wa illa hadratin Nabi Muhammad Saw Al Fatihah..
Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Menyirami Jiwa yang Sedang Kering Secara Universal
Menyirami Jiwa yang Sedang Kering Secara Universal
Kita semua, bercermin pada kehidupan
…yang penuh dengan keanekaragaman
Ada kalanya hujan…dan juga ada kalanya panas
Ada kalanya angin puting beliung, banjir bandang, bahkan tsunami
Inilah sebenarnya kehidupan itu.
Keanekaragaman inipun berlaku pada manusia
Ada yang sabar, ada juga yang pemarah
Ada yang miskin, ada juga yang kaya
Itulah yang harus kita jalani dan kita terima
Berambisi untuk mencapai dan meraih sesuatu yang diinginkan
Serta ingin menonjolkan diri dalam kehidupan
Itu suatu kewajaran dan manusiawi
Perbedaan pandangan dan penafsiran serta pendapat
Itu memang bagian dari kehidupan
Serta keanekaragaman agama pun
Itu memang isinya alam
Namun memaksakan segala sesuatu
Agar seirama dan selalu sama dengan keinginan diri kita
Itu namanya pemaksaan yang didorong oleh nafsu
Sampai kapanpun…
mencari kebenaran sejati di dunia ini
tidak akan pernah dapat
Karena kebenaran adalah milik Allah semata
Siapapun kita…apapun profesinya
Tapi dengan memberikan perhatian…
kasih sayang terhadap sesama makhluk,
utamanya yang berada dalam wadah Kontekstual Islam,
dan mengesampingkan egonya masing-masing.
Sehingga bisa bermanfaat bagi umat / alam di sekitarnya
dengan mengedepankan budi luhur
Maka itulah yang dikatakan Duta Allah
Maka secara otomatis
Mereka (manusia) akan berbondong-bondong
Akan mengikuti langkahnya tanpa adanya suatu pemaksaan
Sebenarnya apapun yang terjadi pada kehidupan ini
Itulah yang telah kita lakukan dan yang telah kita tanam selama ini
Ada akibat…karena ada sebab
Manusia hanya bisa memandang dengan mata kasat
dan mendengar apa yang ditangkap oleh pendengarannya
tanpa difilter dengan arif dan jernih
Sehingga muncullah praduga dan buruk sangka
yang berakibat pada sifat iri dan dendam
Maka itulah yang akan merusak kehidupan
Padahal manusia yang bagian dari isinya alam
juga diperintah oleh Allah untuk beribadah
yang maksudnya…
Pertahankan kejernihan dan kebersihan jiwa
Tapi mengapa…
kebanyakan manusia terbelenggu oleh gemerlapnya dunia
Padahal di situlah awal gelapnya jiwa
Terperosok dalam kehidupan sesaat…
hidup yang hanya numpang lewat
Yang seharusnya kita bergandengan tangan
saling bahu-membahu
saling memberikan saran dan bimbingan
serta saling memaafkan setiap kekhilafan dan kesalahan
Bukan hujatan dan hinaan
apalagi fitnaan yang didorong oleh nafsu kebencian
Maka secerdas dan sepandai apapun
apabila perbuatan yang hina itu
tidak akan bisa mengantarkan…
jiwa kita masuk ke dalam Rumah Allah secara universal
Kepandaian otak dan kepandaian bersilat lidah,
bukanlah jaminan mengantarkan diri kita selamat
Tapi kebenaran berbicara dan kebenaran berbuat
yang tidak menyinggung perasaan,
dan yang bisa menyejukkan, serta menentramkan diri dan umat
Maka itulah yang akan mengantarkan keselamatan diri kita
Bagaimana Allah (Tuhan) bisa menerima kembali nantinya
Kalau manusia itu tidak bisa mempertahankan kejernihan dan kebersihan jiwanya
Yang beranggapan paling benar…paling pintar…paling bersih…paling bijak…
Padahal itu adalah lkesombongan belaka
Secara otomatis telah mengklaim dirinya manusia setengah Tuhan
Sungguh… Naudzubillahi min dzalik…
Sebelum jiwa berpisah dengan jasad
atau sebelum ajal menjemput kita (manusia)
Mari kita kembalikan kejernihan Qolbu
Lapangkan dada…Luaskan perasaan…Seluas Telaga.
Jauhkan sekecil apapun untuk menilai kekurangan orang
Karena bagaimanapun, semua gerak langkah makhluk itu
yang menggerakkan Allah
Jauhi kebencian…
Apapun bentuknya dan apapun alasannya
Berikan bimbingan serta pengertian…dan kasih sayang.
Isinya alam beragam dan berwarna, itu menunjukkan Keagungan-Nya dan keindahan panorama.
Begitu juga dengan kita manusia yang menjadi bagian dari isinya.
Tidak ada larangan untuk memberikan statment2 apapun, dan mengeluarkan kalimat-kalimat apapun,
serta memberikan penafsiran dan pandangan bagaimanapun.
Itu semua adalah wajar-wajar saja, karena didorong oleh keinginan nafsu atau dunia
yang ingin menonjolkan diri dalam kehidupannya.
Tapi yang terpenting di sini, kita semua termasuk diri saya, benarkanlah gerak langkah dan sucikan rasa atau niat kita,
di manapun kita berada dan dengan siapapun kita bersaudara serta berbicara.
Jangan sekali-kali merasa paling benar, apalagi menganggap diri suci. Karena yang benar dan suci hanyalah Allah.
Dan sudah barang tentu apabila telah mengenal Allah (Tuhannya) tidak akan merendahkan, melecehkan,
mengecewakan siapapun dan apapun motifnya serta alasannya.
Mari kita bersatu dan bersama-sama, dari arah manapun datangnya dan apapun bentuk bajunya,
jadikan ikon Website ini untuk menuju ke satu tujuan yaitu mewujudkan keselamatan dan ketentraman serta kebahagiaan dunia.
Termasuk perbuatan dosa besar yang menodai tauhid seseorang adalah
merasa aman dari siksa dan adzab Allah subhanahu wa ta'ala dan berputus
asa dari rahmat-Nya. Haramnya merasa aman dari siksa/makar Allah
berdasarkan firman-Nya,
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak
terduga-duga) Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali
orang-orang yang merugi”. (QS. Al-A’raf:99)
Ayat ini memberikan beberapa faidah di antaranya:
1.Waspada terhadap nikmat Allah yang diberikan oleh Allah kepada
seseorang, supaya hal itu tidak menjadi istidraj (tipuan, maksudnya
ditambahkan kepadanya nikmat oleh Allah tetapi agar orang tersebut
semakin jauh dari Allah). Karena setiap nikmat yang diberikan oleh Allah
maka ada kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu syukur atas terhadap
nikmat tersebut. Syukur dengan cara beribadah dan mentaati Dzat yang
memberi nikmat (Allah). Apabila tidak bersyukur atas banyaknya nikmat
yang diterima maka ketahuilah bahwasanya itu adalah bentuk makar/tipu
daya dari Allah subhanahu wa ta’ala.
2.Haramnya merasa aman dari makar/siksa Allah, hal ini karena dua hal,
pertama: Kalimat dalam ayat ini berbentuk kalimat tanya yang menunjukkan
makna pengingkaran dan ta’ajub/keheranan. Kedua: Firman Allah,
“Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang
merugi”
Adapun dalil tentang haramnya berputus asa dari rahmat Allah subhanahu wa ta'ala adalah firman-Nya,
"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang sesat". (QS.al-hijr :56)
Adapun makna ayat adalah, ketika Nabi Ibrahim diberi kabar gembira oleh
malaikat akan lahirnya seorang anak yang pandai dari keturunan beliau,
beliau berkata kepada para Malaikat,
“Berkata Ibrahim:"Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal
usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya)
berita gembira yang kamu kabarkan ini" Mereka menjawab:"Kami
menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu
termasuk orang-orang yang berputus asa". Ibrahim berkata:"Tidak ada
orang yang berputus asa dari rahmat Rabbnya, kecuali orang-orang yang
sesat". (QS. Al-Hijr :54-56)
Berputus asa dari rahmat Allah haram, tidak diperbolehkan dan termasuk
dosa besar, karena hal itu adalah bentuk buruk sangka/su’u dzon terhadap
Allah subhanahu wa ta'ala, hal itu dilihat dari dua sisi:
1.Hal tersebut adalah bentuk celaan terhadap Qudrah/kemampuan Allah,
Karena barang siapa yang mengetahui bahwa Allah Mahamampu terhadap
segala sesuatu, tidak akan menganggap mustahil segala di atas Qudrah
Allah.
2.Hal tersebut bentuk celaan terhadap rahmat/kasih sayang Allah, karena
barang siapa yang mengetahui bahwa Allah Maha penyayang maka tidak akan
menganggap mustahil kalau Allah akan merahmatinya. Oleh sebab itu orang
yang putus asa dari rahmat Allah adalah orang yang sesat.
Maka tidak sepantsnya apabila seseorang berada dalam kesusahan dan
kesulitan untuk menganggap mustahil datangnya apa-apa yang diinginkan
dan hilangnya kesusahan. Betapa banyak manusia yang berada dalam
kesulitan dan dia mengira bahwa dia tidak akan selamat darinya, ternyata
Allah menyelamatkannya, bisa jadi karena amalannya yang terdahulu,
sebagaimana yang terjadi pada Yunus 'alaihissalam sebagaimana firman
Allah Ta'ala,
“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak
mengingat Allah,niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai
hari berbangkit. (QS.Ash-Shaaffaat:143-144)
Atau bisa jadi karena amalannya yang akan datang/datang belakangan,
sebagaimana do’a Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada perang
Badr, malam perang Ahzab, dan juga sebagaimana doa Ashabul Kahfi.
Dan juga haramnya merasa aman dari makar Allah dan berputus asa dari
rahmat Allah berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang dosa-dosa
besar, beliau menjawab,“Menyekutukan Allah (syirik), putus asa dari
rahmat Allah dan merasa aman dari makar/siksa Allah”(HR.al-Bazzar, Ibnu
Abi Hatim dalam tafsir Ibnu Katsir, Thabrani)
Dan juga Ibnu Mas’ud berkata,”Sebesar-besar dosa besar adalah:”
“Menyekutukan Allah (syirik), merasa aman dari makar/siksa Allah, putus
asa putus asa dari rahmat Allah dan dari pertolongan-Nya”(HRAbdur
Razzaq, Ibnu Jarir, ath-Thabrani)
(Sumber: al-Qulul Mufid (edisi Arab), Kitab tauhid (edisi Indonesia) Pustaka al-Sofwa, Abu Yusuf Sujono)